Bagaimana Asal Mula Hukum Mendel?

Bagaimana Asal Mula Hukum Mendel?



Gregor Johann Mendel lahir pada tanggal 20 Juli 1822 dan wafat pada tanggal 6 Januari 1884, beliau merupakan ahli botani dan biarawan berkebangsaan Austria yang menyusun konsep-konsep dasar genetika. Penyelidikan sifat pewarisan dalam genetika dilakukan oleh Mendel dengan memanfaatkan kacang ercis. Mendel menunjukkan bahwa warisan biologis gen tertentu dari sifat dalam tanaman kacang ercis. Tanaman kacang ercis mengikuti pola-pola tertentu, sekarang disebut sebagai Hukum Mendel. Makna mendalam dari karya Mendel tidak diakui sampai pergantian abad ke-20, ketika ditemukan kembali hukum-hukum Mendel memprakarsai ilmu genetika modern.

Hukum Mendel : Menyilangkan kacang kapri atau kacang ercis (Pisum sativum)


Ia membawa pencerahan tentang hereditas atau pewarisan sifat melalui pembuktian prinsip dasar genetika. Nah, pembuktian itu didasari oleh percobaan yang telah ia lakukan. Lalu, dari hasil percobaan itu, ia rumuskan menjadi hukum pewarisan sifat yang dikenal sampai saat ini dengan Hukum Mendel.


Terus, apa sih percobaan yang Mendel lakukan?

Jadi gini, sekitar abad ke-19 Mendel melakukan percobaannya dengan melakukan hibridisasi/persilangan menggunakan kacang polong atau ercis (Pisum Sativum). Mendel sengaja memilih beberapa kacang ercis dengan karakteristik berbeda. Ia juga melakukan percobaannya bertahun-tahun untuk  memperoleh hasil yang akurat. 


Tapi, kenapa ya Mendel memilih kacang ercis sebagai objek percobaan? Nah, dibalik itu semua ada alasannya guys, di antaranya:

  • kacang ercis memiliki siklus hidup yang cepat,

  • memiliki ciri-ciri yang mudah dibedakan atau sifatnya kontras,

  • mudah dilakukan penyerbukan silang,

  • dapat melakukan penyerbukan sendiri, dan

  • menghasilkan keturunan yang banyak.

Akhirnya, sekitar tahun 1866, Mendel melaporkan hasil percobaannya. Semua hasilnya ia tulis di dalam jurnal yang berjudul “Natural Science Society of Brunn”. Ternyata, kunci dalam percobaannya yang terkenal sampai sekarang ini adalah melakukan dua jenis persilangan untuk bisa menentukan hukum pewarisan sifat, yaitu persilangan monohibrid dan persilangan dihibrid

Persilangan monohibrid itu ada kaitannya dengan Hukum I Mendel, sedangkan persilangan dihibrid berkaitan dengan Hukum II Mendel. Oleh karena itu, saat ini kita mengenal dua macam Hukum Mendel. 



Hukum Mendel 1 - “Segregasi”

Bunyi: “ Pada saat pembentukan gamet, pasangan alel akan memisah secara bebas.”

Dibuktikan: Persilangan Monohibrid (Persilangan satu sifat beda) 

Contoh: Persilangan antara bunga warna ungu dengan genotipe UU disilangkan dengan bunga warna putih dengan genotipe uu. Dihasilkan F1 (keturunan pertama) adalah Uu. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya maka bagaimana hasil dari keturunan F2 nya?

Link : https://idschool.net/smp/pewarisan-sifat-persilangan-monohibrid-intermediet-dan-dihibrid/


Hukum Mendel 2 - “Asortasi”

Bunyi: “Pada saat pembentukan gamet, gen yang sealel akan memisah secara bebas dan mengelompok dengan gen lain yang bukan alelnya”

Dibuktikan: Dihibrid (Persilangan dua sifat beda)

Contoh: Biji bulat kuning (BBKK) disilangkan dengan biji kisut hijau (bbkk). Menghasilkan F1 BbKk. Jika F1 disilangkan dengan sesamanya maka keturunan hasil F2 nya adalah?

Jika kalian ingin mempelajari materi sistem pewarisan dapat diakses pada link youtube di bawah ini:




Link :

Komentar